Jenis – Jenis Kontrak Dalam Proyek Konstruksi (lanjutan…)

[lanjutan dari tulisan ‘Jenis-jenis Kontrak Dalam Proyek Konstruksi‘…]

> FIXED PRICE CONTRACTS

Kontraktor menyelesaikan pekerjaan berdasarkan harga yang disetujui dan pelaksanaannya menurut bestek (tender dokumen) yang ditetapkan dan diterima kontraktor.

Keuntungan kontrak ini adalah pemilik dapat mengetahui biaya yang akan dikeluarkan pada awal dan akhir pekerjaan serta mendapatkan harga yang bersaing dari pada kontraktor dengan cara pelelangan.

a. LUMP-SUM CONTRACT

Pekerjaan yang dilakukan dibawah kontrak semacam ini memerlukan gambar kerja yang jelas, spesifikasi bestek yang akurat dimana kedua belah pihak mempunyai satu interpretasi yang sama terhadap isi dan maksud dari dokumen tender tersebut.

Keuntungan bagi kontraktor yaitu pelaksanaan pekerjaan dapat diprogramkan, memungkinkan melaksanakan kontrol denganefisien dan kelengkapan gambar dan bestek menjamin bahwa pekerjaan tambah/kurang ataupun perubahan konstruksi akan minimum.

b. UNIT PRICE CONTRACT

Suatu kontrak yang menitik beratkan beaya per unit volume, perunit panjang ataupun per unit berat.. kontrak ini dipakai jika kwalitas dan bentuk dari pekerjaan tersebut secara mendetil dapat dispesifikasikan, tetapi jumlah volume atau panjangnya taj dapat diketahui dengan tepat.  Jumlah pasti dari volume pekerjaan dapat diketahui di akhir pekerjaan.

Variasi dari unit price contract ini yaitu harga tetap tak berubah sampai kontrak selesai (flat rate); atau harga dapat dikaitkan dengan perkiraan volume (sliding rate).

> PRIME COST CONTRACTS

Semua kontarak yang berada dibawah predikat ini memiliki kesamaan yaitu pemilik mengganti ongkos yang dikeluarkan kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan, ditambah dengan sutu tambahan ongkos untuk beaya kerja pemborong.

Perbedaan yang terdapat dalam macam-macam kontrak  dalam prime cost contracts ini hanya pada penetapan dan pengaturan biaya tambahannya. Macam-macam prime cost contract yaitu :

a. COST PLUS PERCENTAGE FEE CONTRACT

Jenis kontrak ini memiliki fleksibilitas yang tinggi artinya bahwa pekerjaan detail dapat diselesaikan bersamaan dengan pekerjaan konstrusinya. Percentage fee adalah beaya tambahan yang merupakan persentasi tertentu dari biaya fisik pekerjaan yang dihasilkan.

Secara teknis dan pembiayaan, kontrak semacam ini tidak memiliki mekanisme untuk menekan waktu dan beaya yang lebih banyak merugikan pemilik pekerjaan (owner). Kontrak semacam ini hanya cocok untuk pekerjaan gawat darurat.

b. COST PLUS FIXED FEE CONTRACT

Fixed fee diartikan jumlah fee yang tertentu atau pasti tanpa meliaht besarnya beaya fisik pekerjaan. Kontrak ini dapat diterapkan bila pekerjaan dapat dirumuskan secara garis besar dan jelas. Meskipun fee telah ditetapkan, pelaksanaan pekerjaan bisa menjadi tidak efisien sehingga dapat meningkatkan beaya yang trjadi dan perpanjangan waktu konstruksi.

c. COST PLUS VARIABLAE PERCENTAGE FEE CONTRACT

Kontrak ini merupakan perbaikan dari kontrak diatas yaitu kontraktor didorong untuk bekerja lebih efisien karena fee kontraktor dikaitkan dengan beaya yang sebenarnya (actual cost) dari pekerjaan konstruksinya.

Rumus :

F  =  R  (2E – A)

Ket :    F          = fee pemborong

R         = prosentase pokok

E          = estimasi biaya tanpa fee

A         = biaya proyek aktual tanpa fee

d. TARGET ESTIMATE CONTRACT

Kontak ini dipakai bila persyaratan untuk memakai unit price masih belum terpenuhi. Fee aktual yang diberikan pada kontraktor akan berkurang/bertambah berkaitan dengan deviasi yang terjadi dari beaya sebenarnya terhadap beaya yang diperkirakan. Target cost ditetapkan oleh pemborong.

Rumus :

F  =  Ls  +  n ( T – A )

Ket :    F          = fee pemborong

Ls        = Lump-sum fee

T          = Tarhet estimate cost

A         = Actual cost

n          = 0,3 – 0,6

Kadang-kadang ditambahkan ketentuaan bahwa fee pemborong minimum setengan dari beaya yang sebenarnya (actual cost).

e. GUARANTED MAXIMUM COST CONTRACT

Kontraktor menawarkan fee-nya dan sekaligus menjamin bahwa harga total proyek tidak akan melebihi suatu harga tertentu (maksimum). Pengeluaran yang terjadi diatas harga maksimum akan menjadi beban kontraktor.

Sebaliknya bilamana beaye total lebih kecil dari maksimum, maka selisih beaya yang terjadi dapat dibagi antara pemilik dan kontraktor sesuai dengan pengaturan yang telah disepakati sebelumnya.

f. CONVERTIBLE COST CONTRACT

Pemilik dihadapkan pada suatu keinginan untuk melelangkan suatu pekerjaan dan diatur secara Fixed Price Contract, tetapi tidak menemukan kontraktor yang mau menawar dengan harga yang “memadai”.

Dengan keadaan ini pemilik dapat mempekerjakan kontraktor kepercayaannya secara cost plus basis dan meneliti pengeluaran-pengeluaran yang terjadi sampai suatu saat dapat dibuat suatu kontrak dengan sistem Lump-Sum dan Unit Price.

g. COST PLUS TIME AND MATERIAL CONTRACT

Pekerjaan borong kerja dengan atau tanpa materialnya berdasarkan waktu kerja. Material dapat disuplai oleh pemilik atau oleh pemborong. Misalnya untuk pekerjaan pengadaan barang dan instalasinya.

  1. wahhh nice info slnya ini ada hubungannya ma pekerjaan 😀

    • semoga bermanfaat 🙂

      • adHy GHembel
      • April 11th, 2011

      maksih da berbagi ilmu

      • sama-sama mas..
        tapi masih butuh penambahan lagi
        maksih dah mampir 🙂

  2. makasih banget yaaaa, berguna banget ni artikel ^^
    thx so much

    • fiona
    • August 5th, 2010

    Thx artikelnya. Moe tanya donk untuk LUMP SUM CONTRACT, batasan addendum nya bagaimana ya? Thx

    • Hmm..addendum disini maksudnya kn (contoh) adanya pekerjaan tambah/kurang yang dikehendaki oleh pemilik proyek dan mengakibatkan perubahan nilai/biaya dari kontrak awal, sehingga dengan sendirinya baik owner/kontraktor akan merubah/memperbaharui nilai kontrak awal tersebut.

      Maaf dari pertanyaan mbak fiona saya kurang mengerti mksd dari ‘batasan addendum’ itu sendiri?

      Jadi selama owner/perencana menghendaki adanya pekerjaan tambah/kurang maka tak ada batasan baginya..lha wong dia yang punya proyek..asal kontraktornya mau ya lanjut saja..hehe..

      mungkin ada pendapat lain monggo sharing2 disini 🙂

    • fitri
    • December 10th, 2010

    thanks ya tas info nya….sngt membntu wat tgas Q

    • sama-sama..jangan lupa liat buku2 referensi untuk menambah bahan bacaan..
      klo dari sini kn kurang lengkap 🙂

    • takya ryes
    • February 14th, 2011

    aahhh bagus nie.. u nanti klo uda jdi konsultan..amin!!!makasi

    • amin..
      tp ini hanya tulisan kecil saja dari catatan kuliah
      masii banyak tulisan lengkap dari text book yg bisa didapat 😀

    • andri
    • March 28th, 2011

    thengkyu, kbetula ni ada tugas kyk gini. . . .
    thanks yah. . . .

    • andri
    • March 28th, 2011

    wah. .kebetluan ada tugas kyk gini. . . .
    thanks yah. . .

    • masih banyak kq macan2nya 🙂
      jgn lupa cari literatur aslinya juga yaa..

    • puja
    • December 1st, 2011

    Thx materi’a

    • fen wacky
    • December 27th, 2011

    thanks brow, ilmunya membantu bgt………

    • fitron srempet
    • January 24th, 2012

    makasi dah bagi ilmu, tapi kayaknya msih kurang lengkap
    🙂

    • yupp betul ini masih jauh dari lengkap karena hanya kulit luarnya saja secara global
      lebih lengkap lagi dari bukunya langsung hehe :p
      jika ada kesempatan akan di tambah lagi
      mksh udah mampir 🙂

  3. I am no longer sure where you’re getting your information,
    but good topic. I needs to spend a while learning much more or working out more.
    Thanks for magnificent info I was in search of this info for my mission.

  1. December 26th, 2018

Leave a reply to takya ryes Cancel reply